LAPORAN
PRAKTIKUM
DASAR-DASAR
ILMU TANAH (DDIT)
ACARA
IV
KADAR
LENGAS, BERAT VOLUME, BERAT JENIS DAN POROSITAS TOTAL TANAH
GILANG
SETIAWAN
NPM.E1J012031
SHIFT
JUM’AT (14.00-16.00WIB)
CO-ASS
:
ATRI
NOVIJAYANTI
MELISA
YULIENSI
LABORATORIUM ILMU TANAH
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Tanah merupakan aspek terpenting di dunia
pertanian. Tanah merupakan media tanam dari tanaman. Tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik jika keadaan media tanampun baik. Keadaan tanah yang baik
dapat dipengaruhi dari kadar lengas, berat volume, berat jenis, dan porositas
total tanah.
Kadar lengas adalah banyaknya kandungan air
tanah dan bahan-bahan terlarut didalamnya. Penghitungan kadar lengas dapat
dilakukan pada keadaan tanah lapang, jenuh dan kering. Berat volume adalah
rasio antara berat dan volume total contoh tanah termasuk pori-pori yang ada,
sedangkan berat jenis tanah adalah rasio antara berat partikel-partikel dan
volume partikel tanah tanpa pori-pori yang ada diantara partikel. Pengukuran
berat volume dan berat jenis memilki metodeyang berbeda. Sifat fisik tanah yang
terpenting adalah porositas tanah. Porositas tanah merupakan bagain
fraksi-fraksi tanah yang ditempati oleh pori-pori tanah. Porositas tanah
menentukan berapa banyak daya tampung tanah terhadap ketersedian air dan udara.
Keadaan tanah yang dipengaruhi oleh hal-hal tersebut mempengaruhi keadaan tanah
dan peolahannya.
Pengamatan tentang kadar lengas tanah, berat
volume, berat jenis, dan porositas tanah dilakaukan agar memudahkan dalam
mengetahui jenis-jenis tanah yang ada di
alam.
1.2
Tujuan
Praktikum
ini bertujuan untuk menetapkan kadar lengas tanah kering
angin, menetapkan kadar lengas tanah jenuh, menetapkan kadar lengas tanah
kapasitas lapang, menetapkan berat volume beberapa contoh tanah, menetapkan
berat jenis beberapa contoh tanah, menetapkan porositas total tanah melalui
pengukuran langsung, dan menghitung nilai porositas total tanah dnegan
menggunakan BV dan BJ.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Air
adalah zat atau materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang
diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi
hampir 71% permukaan bumi. Air diperlukan untuk kelangsungan proses biokimiawi
organisme hidup, sehingga sangat essensial(Wulan, 2011).
Lengas tanah ialah
air yang terdapat dalam tanah yang terikat oleh berbagai kakas, yaitu kakas
ikat matrik, osmosis, dan kapiler. Kakas ikat matrik dibangkitkan oleh zarah
tanah. Kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan permukaan zarah dan
kerapatan muatan elektrostatik zarah tanah. Kakas ikat osmosis dibangkitkan
oleh zat terlarut dalam air, maka kakas ini mengikat sejalan dengan peningkatan
kepekatan larutan air. Kakas ikat kapiler dibangkitkan oleh pori-pori tanah
berkaitan dengan tegangan muka air. Makin sempit pori-pori tanah, maka makin
cekung meniscus air, kakas kapiler makin tinggi. Jumlah ketiga kakas ikat tadi
disebut “potensial lengas tanah”, “tegangan lengas tanah”, “tekanan lengas
tanah”, atau “isapan lengas tanah” dan menjadai ukuran kemampuan tanah
menyimpan air melawan kakas gravitasi yang menarik air ke luar tubuh tanah
(Notohadiprawiro,1999).
Kadar lengas kapasitas lapang adalah kandungan air
yang tersekap oleh sistem tanah setelah air kakas berat yang berlebih mengatus
dan setelah laju gerakkan air ke bawah banyak berkurang. Nilai lengas kapasitas lapang pada berbagai
tanah akan setara dengan nilai kesetaraan lengas atau nilai pF 2,7
(Poerwowidodo, 1992).
Penetapan kadar lengas tanah dapat dilakukan secara
tidak langsung atau langsung. Metode langsung diartikan sebagai metode dimana
air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui evaporasi selanjutnya jumlah air
yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara yang paling umum digunakan dalam
menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah dengan mengukur kehilangan berat
sample (Gardner,1986).
Pengukuran
porositas total tanah pada prinsipnya adalah menentukan volume ruang pori yang
ada diantara partikel-partikel padatan, nilai Pt dapat ditentukan melalui dua cara yaitu pengukuran dan perhitungan.
Metode yang umum digunakan ialah menggunakan contoh tanah utuh di dalam ring
sampel. Metode lain adalah dengan menggunakan metode thinsection (Klami, 1992 ).
Berat
volume (BV) tanah merupakan rasio antara berat dan volume total contoh tanah,
termasuk volume ruang pori yang ada didalamnya, berat volume (BV)dapat juga
diartikan kerapatan isi, bulk densitiy, kerapatan bongkah. Sedangkan kerapatan
isi adalah berat tanah kering mutlak persatuan volume bongkah dalam g/cm3
atau ton/m3. Volume bongkah meliputi volume padatan ditambah volume
total pori. BV tanah mineral berkisar antara 1,1 – 1,8. Tanah gambut BV nya
sekitar 0,5 (Schoeder, 1984).
Keragaman berat volume tanah sangat bergantung pada
jenis fraksi penyusunan tanah termasuk tekstur tanah. Tanah-tanah yang
bertekstur jarang biasanya biasanya mempunyai berat volume yang lebih rendah
dibandingkan dengan tanah yang agak pejal. Pertumbuhan akar akan terhambat
pada tanah-tanah yang mempunyai berat
volume lebih dari 1,6 g/cm3. Perkembangan akar akan terhenti pada
tanah yang mempunyai berat volume antara 1,7 hingga 1,9 g/cm3 sementara
itu nilai berat jenis sangat mendekati 2,65 g/cm3 dengan standar deviasi tidak
lebih dari 0,15 g/cm3. Nilai BV dari Bj yang terendah ditemui pada
horizon O yang banyak mengandung bahan organik dan tertinggi pada horizon B (
Suhardi, 1997 ).
Hal yang
sangat penting dalam proses perubahan batuan menjadi tanah adalah lepasnya
bahan-bahan sehingga membentuk ruang pori di antara bahan-bahan ini. Ruang pori
ini merupakan bagian volume tanah yang diisi oleh udara dan air. Peran ruang
pori ini sangat penting bagi pertumbuhan tanaman.Tanah mineral yang ideal bagi
pertumbuhan tanaman, separuh volumenya merupakan ruang pori yang sebagian akan
terisi oleh air dan sebagian lainnya terisi oleh udara. Penetapan kadar lengas
tanah dapat dilakuakn secara tidak langsung atau langsung. Metode langsung
diartikan sebagai metode dimana air dikeluarkan dari sampel misalnya melalui
evaporasi selanjutnya jumlah air yang dikeluarkan tersebut ditentukan. Cara
yang paling umum digunakan dalam menentukan jumlah air yang dikeluarkan adalah dengan
mengukur kehilangan berat sample (Gardner,1986).
BAB III
BAHAN DAN METODE
3.1
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini
adalah contoh tanah kering angin,
tanah utuh, dan tanah kering
yang telah dihaluskan dan aquades.
Alat yang digunakan dalam acara ini
terdiri dari cawan, oven, rak,
timbangan, prcnometer, akuades, timbangan, tunggku pemanas, termometer dan
pengaduk.
3. 2 Metode
3.2.1
Kadar
Lengas Tanah Kering Angin (La) : Metode Gravimerik
1.
Menimbang
botol tembaga menggunakan neraca digital (Wb).
2.
Menimbang
contoh tanah ukuran 2ml sebanyak 10 gr kemudian memasukkan kedalam botoh
tembaga, lalu ditimbang (Wbta). Lalu memasukkan kedalam oven pada suhu 1050C
selama 24 jam lalu ditimbang (Wbt).
3.
Memasukkan
kedalam rumus.
3.2.2
Kadar
lengas Tanah jenuh (Lj) dan kapasitas lapang (Ll)
1.
Menimbang
sampel tanah sudah direndam (Wstj).
2.
Memindahkan
kerak untuk menguapkan air yang terkandung dalam tanah.
3.
Memasukkan
kedalam oven selama 24 jam pada suhu 1050C lalu ditimbang 9 (Wst).
4.
Membuang
contoh tanah.
5.
Menimbang
ring sampel kosong (Ws).
6.
Berat
Jenis
3.2.3
Bahan
dan Alat
1.
Menimbang
pycnometer dan tutupnya (a).
2.
Memasukkan
aquades hingga leher pycnometer lalu ditimbang (b).
3.
Mengukur
suhunya (T1).
4.
Mengkonversikan
kedalam tabel menjadi Bj.
5.
Mengosongkan
pycnometer dengan membuang air
6.
Menimbang
contoh tanah ukuran 0,5 mm sebanyak 15 gr.
7.
Memasukkan
kedalam pycnometer kemudian menimbang (c)
8.
Mengisi
pycnometer dengan air melebihi tanah kemudian diaduk dan mendiamkannya selama 5
menit.
9.
Memenuhi
pycnometer dengan aquadeq lalu ditimbang (d).
10.
Mengukur
suhunya (T2).
11.
Mengkonversikan
ketabel menjadi Bj2.
12.
Memasukkan
kedalam rumus.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pengamatan
Tabel Hasil Pengamatan Kadar Lengas
|
||||||||||||
Tanah
|
Ws
|
Wst
|
Wstj
|
Wstl
|
V
|
Wbt
|
Wbt
|
Wbta
|
||||
Top
|
107,1
|
316,6
|
452
|
433,3
|
192,33
|
26,8
|
36,2
|
37
|
||||
Sub
|
84,2
|
288
|
378,5
|
358
|
192,33
|
26,8
|
35,9
|
36
|
||||
Tabel Hasil Pengamatan Berat Jenis
|
||||||||||||
Tanah
|
A
|
b
|
C
|
D
|
T1
|
BJ1
|
T2
|
BJ2
|
||||
Top
|
32,1
|
80,9
|
47,2
|
89,7
|
28,3
|
0,9963
|
30
|
0,9957
|
||||
Sub
|
35
|
84,6
|
50,2
|
93,1
|
29
|
0,996
|
30
|
0,9957
|
||||
4.2 Pembahasan
Praktikum ini melakukan pengukuran tentang kadar
lengas, berat volume, berat jenis dan porositas total tanah.
Hasil perhitungannya berdasarkan data adalah sebagai
berikut :
a.
Tanah
top soil
1.
BV
(berat volume)
BV = 


= 1,08 gr/cm3
2.
Nilai
La (lengas angin)
La = 


= 

=
0,05 gr/gr
3.
Nilai
Lj (lengas jenuh)
Lj = 


= 

=
0,64 gr/gr
4.
Nilai
Ll (lengas lapang)
Ll = 


= 

=
0,55 gr/gr
5.
BJ
(Berat Jenis)
BJ = 


= 

=
2,2972 gr/cm3
6.
Pt
(porositas total)
Pt = (1 - 


= (1
– 0,47) x 100%
=
0,53 x 100%
= 53%
Tanah
top soil memiliki nilai kadar lengas yaitu pada lengas tanah kering angin 0,05
gr/gr, kadar lengas tanah jenuh 0,64 gr/gr, dan kadar lengas tanah lapang 0,55
gr/gr. Nilai berat volume adalah 1,08 gr/cm3, sedangkan nilai dari berat jenis
adalah 2,2972 gr/cm3. Tanah top soil juga memiliki nilai porositas total
sebesar 53%.
b.
Tanah
sub soil
1.
BV
(berat volume)
BV = 


= 1,05
gr/cm3
2.
Nilai
La (lengas angin)
La = 


= 

= 0,01 gr/gr
3.
Nilai
Lj (lengas jenuh)
Lj = 


= 

=
0,441 gr/gr
4.
Nilai
Ll (lengas lapang)
Ll = 


= 

=
0,343 gr/gr
5.
BJ
(Berat Jenis)
BJ = 


= 

=
2,26458 gr/cm3
6.
Pt
(porositas total)
Pt = (1
- 


= (1
– 0,46) x 100%
=
0,54 x 100%
=
54%
Tanah
top soil memiliki nilai kadar lengas yaitu pada lengas tanah kering angin 0,01
gr/gr, kadar lengas tanah jenuh 0,441 gr/gr, dan kadar lengas tanah lapang
0,343 gr/gr. Nilai berat volume adalah 1,05 gr/cm3, sedangkan nilai dari berat
jenis adalah 2,26458 gr/cm3. Tanah top soil juga memiliki nilai porositas total
sebesar 54%.
Hasil perhitungan dari kedua sempel tanah
memilki perbedaan nilai yang sedikit, baik dari nilai kadar lengas, berat
volume, berat jenis, dan porositas total tanah. Nilai dari berat volume tanah
top soil dan sub soil adalah 1,08 gr/cm3 dan 1.05 gr/cm3. Nilai tersebut
membuktikan bahwa tanah ini termasuk kedalam tanah mineral karena menurut teori
BV
tanah mineral berkisar antara 1,1 – 1,8 gr/cm3.
Nilai
porositas total tanah untuk kedua sempel tanah adalah 53% dan 54%, hal ini
mebuktikan bahwa volume total tanah yang ditempati pori-pori tanah adalah
sebagian dari volume total tanah. Tanah ini baik untuk pertumbuhan akar,
ketersedian air atau udara, dan aktifitas mikroba tanah.
BAB V
KESIMPULAN
Pengukuran pada tanah top soil dan sub soil
untuk menentukan nilai kadar lengas, berat volume, berat jenis dan porositas
total tanah menggunakan cara dan rumus yang sama. Pengukuran kadar lengas
menggunakan metode gravimetrik dengan rumus La
(lengas tanah kering angin) =
,
Lj (lengas tanah jenuh)
=
,
dan Ll (lengas tanah lapang) =
.



Pengukur berat volume dan berat jenis menggunakan metode
pycnometer dengan rumus yaitu BV (berat
volume) =
,
dan berat jenis menggunakan rumus BV =
.


Pengukuran terhadap porositas tanah total menggunakan
metode ring sampel dengan rumus yaitu Pt
= 1 – (
.

DAFTAR PUSTAKA
Poerwowidodo. 1995. Metode
Selidik Tanah. Surabaya: Usaha Nasional.
Suhardi, M.Sc. 1997. Dasar-Dasar
Ilmu Tanah. Bengkulu: Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu.
Wulan, 2011. Penetapan Kadar Air Metode Oven.
http://wulaniriky.wordpress.com/2011/01/19/penetapan-kadar-air-metode-oven-pengering-aa/ (diakses tanggal 19 November 2013).
mas boleh tidak saya minta emailnnya???? mau tanya soal perhitungan..
BalasHapus